7.6.24

Mengenal Ulelean Pare-na Toraya




category : Hystory and Culture


Ulelean Pare adalah tradisi lisan masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia. Tradisi ini berupa cerita rakyat yang dituturkan oleh orang tua atau nenek kepada anak-anak dan cucu-cucunya secara turun-temurun, biasanya  pada malam hari sebelum tidur.

Secara harfiah ulelean pare berarti  “Cerita Padi”. Penamaan ini karena pada masa lalu masyarakat tradisional Toraja yang umumnya adalah petani  seringkali menceritakan cerita-cerita tersebut kepada anak-anak mereka saat menunggu musim panen padi tiba. Ketika mereka memiliki banyak kesempatan untuk bercerita secara santai dengan anak-anak mereka. Sebab itu dalam bahasa Toraja cerita-cerita ini dikenal sebagai ulelean pare. Cerita-cerita ini sarat dengan nilai-nilai moral dan kearifan lokal masyarakat Toraja.,  seperti kejujuran, keberanian, keadilan, dan rasa hormat kepada alam dan leluhur.

 

Cakupan Ulelean Pare

Biasanya berkisar tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja,  asal-usul manusia-menceritakan tentang bagaimana manusia pertama kali diciptakan di bumi, leluhur-bagaimana mereka tiba di Toraja, adat istiadat-upacara kematian, pernikahan dan syukuran panen dan kepercayaan-animisme dan dinamisme..  Cerita-cerita ini juga sering kali mengandung unsur magis dan fantasi, yang membuat anak-anak semakin tertarik untuk mendengarkannya.

Diantaranya seperti cerita tentang asal mula padi, cerita tentang pahlawan Toraja, cerita tentang binatang yang berbicara, cerita mistis, dan banyak lagi jenisnya, Beberapa cerita dari Ulelean Pare ini dapat dilihat di Cerita Rakyat dalam blog ini.

 

Fungsi Ulelean Pare

Dalam masyarakat Toraja, ulelean pare menjadi sarana atau media untuk pendidikan, hiburan, pemersatu dan pelestarian budaya.

Media pendidikan, Ulelean Pare mengandung nilai-nilai moral dan kearifan lokal yang dapat menjadi pelajaran bagi anak-anak

Media hiburan, Ulelean Pare menjadi pengisi waktu senggang bagi masyarkat Toraja, membangun keakraban antara orangtua dan anak. Cerita-cerita yang menarik dan penuh dengan imainasi, membuat anak-anak yang mendengarkannya menjadi senang dan terhibur.

Media pemersatu, Ulelean Pare memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat melalui cerita-cerita yang bersifat heroik dan fantastis

Media pelestarian budaya, cerita-cerita dalam Ulelean Pare memuat berbagai tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Toraja.

 

Upaya pelestarian Ulelean Pare:

Pada masa sekarang ulelean pare sudah jarang dituturkan dalam kehidupan masyarakat Toraja yang modern, bahkan hampir dilupakan sama sekali. Tidak banyak yang mengetahui cerita-cerita ulelean pare ini. Jika ditanyakan kepada generasi muda Toraja sebagian besar tidak tahu dan tidak pernah mendengar cerita-cerita ulelean pare tersebut, padahal ini adalah warisan leluhur dan menjadi identitas masyarakat Toraja yang sangat berharg. Karena itu sangat diharapkan upaya-upaya untuk pelestarian salah satu budaya yang dimiliki masyarakat Toraja ini, seperti:

  • Menceritakan kembali Ulelean Pare kepada anak-anak: Orangtua dapat menceritakan Ulelean Pare kepada anak-cucunya pada malam hari, menjelang tidur.

  • Menerbitkan buku cerita untuk anak yang berupa kumpulan Ulelean Pare, mengumpulkan cerita-cerita Ulelean Pare dalam satu buku

  • Menyebarkan melalui internet di media-media sosial,

  • Memasukkan Ulelean Pare dalam kurikulum sekolah: Ulelean Pare dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah sebagai materi pelajaran muatan lokal.

Dan masih banyak lagi kemungkinan di masa mendatang upaya-upaya baru yang dapat ditempuh. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan tradisi Ulelean Pare dapat terus lestari dan diwariskan kepada generasi muda Toraja secara berkelanjutan. Ulelean Pare adalah Kekayaan Budaya Toraja yang sangat berharga, jangan sampai hilang di telan jaman, mari kita lestarikan!

Share :

blog comments powered by Disqus


Art-Culture-Tourism.blogspot.com
Copyright © 2008-2024




Feature :



Follow ACT
Follow ACTblog on Twitter Follow AC_Ttoraja on Threads